Islam dan pengertian yang sebenarnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian islam secara etimologi
Agama islam dalam istilah Arab di sebut Diinul Islam , yang
tersusun dari dua kata, yakni : Din dan Islam. Islam
secara etimologis berasal dari akar kata kerja salima, yang berarti selamat,
damai, dan sejahtera. Lalu muncul kata salam dan salamah,
dari salima muncul kata aslama yang artinya menyelamatkan,
mendamaikan, dan menyejahterakan. Kata aslama juga berarti menyerah,
tunduk, atau patuh. Dari kata salima juga muncul beberapa kata
turunan yang lain, di antaranya adalah kata salam dan salamah,
yang artinya keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan penghormatan,
taslim artinya penyerahan, penerimaan, dan pengakuan, sullam
artinya tangga, istislam artinya ketundukan, penyerahan
diri, serta muslim dan muslimah artinya orang yang beragama
islam.
B.
Pengertian Islam secara terminologi
Islam adalah agama yang ajaran-ajaranny di wahyukan Tuhan kepada
manusia melalui Muhammad sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran
yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia. Sumber-sumber ajaran Islam yang merupakan bagian pilar
penting kajian Islam dan paradigma ke Islaman tidak keluar dari sumber asli,
yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dengan demikian, studi Islam tidak hanya bermuara
pada wacana pemikiran, tetapi juga praksis kehidupan yang berlandaskan pada
prilaku baik dan benar dalam kehidupan.
C.
Visi Islam
Visi dalam KBBI adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan,
pandangan atau wawasan ke depan. Islam sendir berasal dari kata Aslama, yang
berarti keselamatan. Visi Islam adalah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh
alam, pembawa kesejahteraan ummat, pembawa perdamaian, mengajarkan perdamaian,
mengajarkan persamaan dan penegak keadilan.
1.
Visi
Islam sebagai pembawa Rahmat
Rahmat merupakan belas kasih, kerahiman, karunia dan berkah Allah,
berarti semua makhluk di muka bumi mendapat Rahmat Allah. Islam tidak hanya
membawa rahmat bagi kaum muslimin saja, tetapi juga bagi seluruh ummat. Banyak
hal yang berkaitan dengan Ilmu pengetahuan besumber dari al-Qur’an atau pun
bersumber dari pemikiran tokoh cendekiawan Muslim, namun di ambil oleh
pemikir-pemikir Yahudi, sehingga mereka mendapat nama besar sebagai penemu
Ilmu, dan mengecam Ilmu pengetahuan tersebut berasal dari bangsa mereka.
Rasulullah SAW, dialah yang di katakan sebagai pembawa rahmat
kepada alam. Agama islam yang di berikan kepada Rasulullah oleh Allah adalah untuk memimpin manusia, Firman Allah
yang maksudnya, : Tidak aku utus engkau (ya Muhammad) melainkan untuk menjadi
rahmat kepada alam. Walaupun kita dapati ayat ini menunjukkan bahwa rahmat yang
di bawa oleh Rasulullah itu bersifat umum kepada semua manusia, tetapi
sebenarnya di khususkan oleh Allah kepad aorang mrukmin semata. Orang ya di
luar mukmin tidak akan mendapat rahmat, bahkan mereka lebih merasa tidak senang
hati dengan Islam.
Manakala kedatangan Rasulullah yang padanya di sampaikan ajaran
Islam dan dengan agama ini Rasulullah menyampaikannya kepada ummat, serta
memimpin ummat hingga mereka menerima Allah dan Rasulullah, disinilah letak
rahasia ke agungan agama Islam.
2.
Islam
pembawa kesejahteraan ummat
Islam merupakan agama yang sangat anti dengan kemiskinan.
Kemiskinan di anggap sebagai sumber berbagai kejahatandan kegiatan sumbang
(Ataul Huq, 1993). Rasululla bersabda : “kemiskinan mendekati ke kufuran
(HR. As-Sayuti). Hal ini juga di akui oleh pakar ekonomi barat. Alcok (1993)
menyebutkan bahwa : kemiskinan adalah salah satu penyakit sosial. Tidak seperti
kemiskinan konvensional yang hanya di ukur dengan material semata, kemiskinan
dalam Islam jauh lebih konfrehensip dengan berimplikasi bahwa tolak ukur kemiskinan antara koonsep konvensional
dan islam berbeda. Bisa jadi seseorang itu kaya bila menggunakan ukuran
konvensional, tapi miskin bila di lihat dengan kacamata ekonomi Islam.
Berbedanya defenisi dan ukuran kemiskinan antara konsep kemiskinan
Barat dengan islam otomatis menyebabkan kriteria sebuah kesuksesan dalam
program pengentasan kemiskinan juga berbeda. Mungkin saja program pengentasan
kemiskinan itu di katakan berhasil bila di lihat dari persfektif barat, tapi
gagal secara secara Islam. Demi berhasilnya program pengentasan kemiskinan,
yang pertama sekali kita identifikasi adalah faktor-faktor penyebab kemiskinan
itu sendiri. Dengan mengetahui Root of the problem maka dengan mudah kemiskinan
yang mendera lebih separuh penduduk muslim dapat di entaskan.
3.
Islam
pembawa perdamaian
Allah menciptakan manusia dalam berbagai suku bangsa untuk saling
mengenal. Arti luas mengenal dsini adalah seluruh manusia di perintahkan untuk
tidak membeda-bedakan Suku, Ras, maupun status. Islam mengajarkan perdamaian
agar perbedaan tersebut tidakmenjadi alasan berpecah-belah. Hidup damai sesama
pemeluk agama maupun antar beda agama. Proses penciptaan manusia dalam
Al-Qur’an yang seragam, merupakan bukti bahwa pada dasarnya semua manusia
adalah sama. Karena itu juga manusia memiliki kedudukan yang sama.
Di dalam al-Qur’an ada sejumlah ayat yang menjelaskan persamaan
antar manusia, seperti surat an-Nisa 4:1, al-A’raf 7: 89, al-Zumar 39: 6, Fathir 35: 11 dan
al-Mu’minun 40 : 67. Ayat-ayat itu sebagaimana di jelaskan Husayin
al-Thabatthabi dalam tafsirnya al-Mizan Tafsir al-Qur’an. pada pokoknya
hendak menjelaskan bahwa dari segi hakikat pencptaan manusia yang satu dan yang
lainnya tidak ada perbedaan. Mereka semua sama, asal kejadian yang sama, yaitu
dari tanah, dari diri yang satu yakni Adam. Karena itu tidak ada kelebihan
seorang individu atas individu yang lain. Karena asal-usul kejadian manusia
seluruhnya adalah sama. Oleh karenanya tidak layak seseorang atau satu golongan
menyombongkan diri terhadp yang lain atau menghina yang lain.
4.
Islam
penegak ke adilan
Islam sangat objektif dan rasional dalam penegakan keadilan.
Seseorang tidak di toleransi untuk mendiamkan pelanggaran apapun dari orang
yang di cintainya, atau menghukum orang yang di bencinya di luar kepantasan.
Penegakan keadilan mesti benar-benar adil, sekalipun tearhadap diri sendiri,
orang tua, kerabat, dan lainya. Bahkan keadilan harus di tegakkan kepada orang
kaya maupun yang miskin. Keadilan Islam tidak berkompromi dengan segala
prestasi dan status sosial. Al-Qur’an sangat mewanti-wanti hal ini, karena
seringkali kekayaan sesorang membuat penegak hukum tuidak berkutik menindaknya,
atau kemiskinan dan kesengsaraan seseorang tidak jarang membangkitkan rasa
kasihan dan tidak tega menghukumnya. Penegakan keadilan perspektif Islam
memiliki dasar pijak, standar nilai dan tujuan yang sangat jelas. Al-Qur’an
mengungkap kannya dengan redaksi Qawwamina lillah (orang-orang yang
menegakkan keadilan karena Allah). Upaya penegakan keadilan harus di awali karena ketundukan dan ketulusan untuk
mengabdi sepenuhnya kepada Allah.
Poin penting yang esensial adalah bahwa keadilan di tegakkan bukan
lah untuk memuliakan sebagian orang atau, menghinakan yang lainnya. Seluruh
aktivitas penegakan keadilan harus, mengarah secara jelas pada penegakan
kehendak Allah, tuhan yang sangat menya yangi manusia,dan mengigingkan yang
terbaik bagi hambanya.
Dengan penegakan keadilan yang berdasarkan Islam, di harapkan mampu
menigkatkan kesejahteraan ummat manusia. Adapun dampak yang di timbulkan dalam
keadilan di harapkan mampu.
Ø Menimbulkan kecintaan manusia terhadap ajaran islam yang didasarkan
pada argumentasi yang tepat, yang sifatnya bukannya hanya normatif, tapi karena
perintah Allah, dan bukan pula hanya bersifat emosional, melainkan karena di
dukung oleh argumentasi yang rasional, kultural dan aktual.
Ø Untuk membuktikan kepada ummat manusia bahwa Islam baik secara
kultural, dan rasional adalah ajaran yang dapat membawa manusia kepada
kehidupanyang lebih baik, tanpa harus mengganggu keyakinan agama Islam.
Ø Untuk menghilangkan citra negatif dari sebgaian masyarakat terhadap ajaran Islam. Terutama yang di
lontarkan oleh para Orientalis.
D.
Misi ajaran islam
Terdapat banyak argumentasi yang menyatakan bahwa misi ajaran Islam
sebagi Rahmat bagi seluruh alam. Di antaranya :
Pertama : untuk menunjukkan bahwa islam sebagai rahmat, dapat di
lihat dari pengertian Islam itu sendiri. Kata Islam makna aslinya masuk dalam
“perdamaian, dan orang muslim ialah orang yang damai dengan Allah, artinya
berserah diri sepenuhnnya kepada Allah, dan damai dengan manusia bukan saja
berarti mengingkari berbuat jahat, melainkan juga mengharuskan berbuat baik
sesamanya.
Kedua : Misi ajaran Islam sebagai pembawa Rahmat dapatdi lihat dari
peran yang di mainkan Islam dalam menangani berbagai problematika agama, sosial,
ekonmi, politik, hukum dan lain-lain. Sejak kelahirannya 15 abad yang lalu,
Islam senantiasa hadir memberikan jawaban terhadap permasalahan di atas.
Berdasarkan peran Islam yang demikian, Saikhal-Nadwi dalam bukunya
“Madza al-Alam bi Inhithath al-Muslimin ( kerugian apa yang di derita dunia
akibat kemerosotan dunia), mengatakan bahwa, ; saat Islam datang ke muka bumi,
keadaan dunia tak ubahnyaseperti baru saja di landa gempa yang sangat dahsyat.
Demikian pula keadaan masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi, pendidikan,
dan sebagainyya dalam keadaan berantakan dan kacau balau.
Dalam keadaan dunia yang demikian itulah Nabi Muuhammad membawa
ajaran Islam yang di dalamnya bukan hanya mengandung ajran tentang akidah, atau
hubungan dengan Tuhan saja melainkan juga hubungan dengan sesama manusia dan
alam semesta.
BAB III
KESIMPULAN
Islam dalam pengertian yang sebenarnya bukan hanya sebuah ajaran
keagamaan/keTuhanan, melainkan juga sebuah tata nan hidup yang sangat
prinsipil. Islam mampu memberikan solusi atas permasalahan manusia sejak 15
abad yang lalu Islam selalu tampil membawa perubahan dan kemajuan. Sehingga
misi ajaran Islam yang Rahmatan lil alamin dapat tercapai.
daftar pustaka nya ga ada kk
BalasHapusDARI AWAL OM
BalasHapus